Insights

Dalam beberapa tahun terakhir, sektor e-commerce di Indonesia mengalami perkembangan positif. Hal ini didorong oleh meningkatnya transaksi uang elektronik dan bergesernya preferensi belanja konsumen akibat dampak dari pandemi COVID-19. Meningkatnya transaksi di e-commerce tentu berdampak besar pada ekosistem pendukungnya.

SIRCLO bersama Katadata Insight Center (KIC) menyusun laporan “Navigating Indonesia’s E-commerce: Omnichannel as the Future of Retail” untuk mendalami lanskap e-commerce Indonesia serta peluang perkembangan bisnis secara omnichannel, yaitu strategi dalam upaya optimalisasi ekosistem e-commerce di masa pandemi dan setelahnya.

Laporan ini dilengkapi dengan hasil survei yang dilakukan oleh SIRCLO dan Katadata Insight Center terhadap 4.590 responden pada Agustus 2021 serta data konsumen yang melakukan transaksi pembayaran melalui platform yang dikelola oleh SIRCLO dalam periode Januari 2019 hingga Mei 2021

Katadata Consumer Survey on Sustainability membahan tentang pengetahuan dan persepsi konsumen atas produk dengan prinsip berkelanjutan.

Preferensi konsumen dalam membeli produk secarama umum dan produk dengan prinsip berkelanjutan juga dibedah, khususnya pada Gen Y dan Gen Z. Survei ini juga menggali willingness to pay atas produk dan jasa dengan prinsip berkelanjutan.

Survei ini mengukur perilaku, kepatuhan, dan hoaks vaksinasi di Indonesia. Survei juga melihat sejauh mana masyarakat bersedia divaksinasi, faktor pengaruh kesediaan vaksinasi, dan willingness to pay vaksin Covid-19.

Survei dilakukan terhadap 5.963 responden usia lebih dari 18 tahun dengan dominan usia muda pada 13-16 Februari 2021 di 34 provinsi di Indonesia.

Survei ini menggali tantangan yang dihadapi UMKM Agrikultur dan peluang bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Survei mengukur dampak pandemi terhadap UMKM Agrikultur, memetakan kebutuhan UMKM untuk bertahan dalam masa pandemi, mengetahui efektivitas bantuan pemerintah kepada UMKM agrikultur, dan mengetahui perubahan yang terhadi pada UMKM agrikultur selama pandemi.

Kemampuan mengenali hoaks pada pengguna internet di Indonesia masih rendah. Kondisi ini diperburuk dengan tingkat literasi digital yang juga masih belum cukup tinggi. Hasil pengukuran status literasi digital di 34 provinsi Indonesia serta kemampuan mengenali hoaks ini bekerja sama dengan SiBerkreasi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.