
Insights
We combine rigorous research and analytics, expert advisory services, and powerful Databoks visualization tools to help businesses, policymakers, and institutions navigate complex challenges.

Transforming for Sustainability: Driving Impact and Value through Supply Chain Action
The Centre for Impact Investing and Practices (CIIP), a non-profit entity established by Temasek Trust, embarked on this report to study the role of Southeast Asian MSMEs in global supply chains.
The study focuses on four key sectors: consumer goods, food and beverage, electrical and electronics, and tourism. Drawing insights from over 3,500 MSMEs and more than 85 industry stakeholders across Indonesia, Malaysia, Singapore, and Vietnam, the report offers a comprehensive view of the sustainability landscape for MSMEs. Katadata Insight Center contributed to the Indonesia portion of the study.
By deepening our understanding of the challenges MSMEs face, the report highlights critical barriers and emerging opportunities to support their sustainability journey, offering actionable recommendations for ecosystem actors. It aims to strengthen business and supply chain resilience amid shifting global regulations and trade dynamics.
The findings point to promising investment opportunities and proven business models that can accelerate the adoption of sustainable practices among MSMEs. As Southeast Asia remains well-positioned to advance supply chain sustainability, now is the time to take action to ensure that these MSMEs are equipped to succeed in the evolving supply chain landscape.
Driving Impact and Value through Supply Chain Action

Katadata Indonesia Middle Class Insights
Perhatian terhadap situasi kelas menengah di Indonesia semakin meningkat setelah Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa proporsi kelompok ini mengalami penurunan selama lima tahun berturut-turut. Sebagai kelompok yang memegang peranan krusial, baik dalam aspek ekonomi maupun non-ekonomi, menyusutnya jumlah kelas menengah tentu membawa dampak yang signifikan.
Penting untuk memahami lebih lanjut perubahan lain yang mungkin terjadi, khususnya bagaimana kelas menengah menyikapi perubahan nyata yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini tidak bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang "apa yang menyebabkan" penyusutan kelas menengah, melainkan berfokus pada eksplorasi kebutuhan dan persepsi mereka yang mungkin berubah dalam menghadapi dinamika ini.
Dalam edisi pertama ini, kami ingin menyoroti perspektif kelas menengah Indonesia terhadap tiga aspek utama:
1. Ekonomi (termasuk perhatian kelas menengah terhadap pekerjaan dan kepemilikan rumah)
2. Literasi keuangan dan kebutuhan investasi
3. Kesehatan dan pendidikan
Kelas Menengah Indonesia di tengah Ketidakpastian Ekonomi

Industrialisasi Nikel, Motor Pertumbuhan 8% dan Transisi Energi Indonesia
Indonesia berada pada titik krusial dalam ekonomi dan lingkungan global, dengan kekayaan sumber daya nikel yang menjadi kunci transisi energi dunia. Pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (2024-2029) melanjutkan program hilirisasi nikel guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. Hilirisasi nikel menawarkan peluang investasi, lapangan kerja, dan ekspor, mendukung transisi energi dan pengurangan emisi karbon. Namun, tantangan lingkungan dan sosial seperti deforestasi, polusi, dan ketergantungan smelter pada pembangkit listrik batu bara masih menghambat pencapaian target pengurangan emisi.
White paper ini menyajikan analisis komprehensif berdasarkan kajian dari berbagai lembaga seperti WRI, CREA, dan lainnya, serta memberikan rekomendasi strategis untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan melalui prinsip "green nickel". Diharapkan, white paper ini dapat menjadi referensi bagi pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjaga kelestarian lingkungan, dengan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sebagai kunci keberhasilan.
Analisis komprehensif kebijakan ekonomi dan lingkungan

Policy Brief: Rekomendasi Menuju Indonesia Emas 2045
Policy Brief ini merupakan hasil diskusi panel dari sejumlah pakar di bidangnya, termasuk dari unsur pemerintah, sebagai bagian dari rangkaian Indonesia Data and Economic (IDE) Conference 2024. IDE merupakan acara tahunan Katadata yang sudah dilaksanakan sejak 2020. IDE 2024 kali ini mengusung tema Navigating Tommorow dan diselenggarakan dalam format baru yang terbatas.
Ada lima sektor yang didiskusikan dalam panel IDE 2024, yakni sektor ketahanan pangan, industri, energi, keuangan dan digital. Kelima sektor tersebut sangat krusial bagi masa depan Indonesia, terlebih lagi setelah negara ini tuntas menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) dan akan dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden yang baru.
Policy Brief ini—dan juga whitepaper—diharapkan bisa menjadi salah satu bahan rujukan informasi dan gagasan, serta rekomendasi bagi pemerintahan baru untuk mencapai targetnya, termasuk membuka jalan menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.
Peran Lima Sektor dalam Pembangunan Indonesia

Unraveling Indonesia’s Prospects in 2024
2024 become a turning point for Indonesia, with a government transition going to happen at the end of President Joko Widodo’s 10-year tenure. To assist investors in understanding Indonesia’s investment climate for 2024, Grant Thornton Indonesia published “Unraveling Indonesia’s Prospects in 2024” report. This report will provide Indonesia’s macroeconomic landscape, and the potential by industry sectors and provinces.
This report identifies provinces that has weathered the Covid-19 pandemic storm, even performed better than the pre-pandemic forecast. 5 provinces to watch in 2024 are: (1) North Maluku, (2) Central Sulawesi, (3) East Kalimantan, (4) West Java, and (5) Riau. The report highlighted their respective strength and future economic growth potential.
How 5 Provinces are Set to Benefit from The Macro Trends