
Insights
We combine rigorous research and analytics, expert advisory services, and powerful Databoks visualization tools to help businesses, policymakers, and institutions navigate complex challenges.

Persepsi Publik Terhadap Sistem Penerimaan Murid Baru
Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) hadir sebagai langkah pembaruan untuk menciptakan seleksi yang lebih transparan, adil, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Survei SPMB 2025 dilakukan pada 1-22 Agustus 2025 dengan metode kuantitatif yang melibatkan 1.074 responden, dan metode kualitatif melalui in-depth interview dengan berbagai stakeholder, mulai dari orang tua murid, murid, guru, kepala sekolah, pemerintah daerah, dan pengamat pendidikan.
Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat awareness publik terhadap SPMB cukup tinggi (80%), dengan mayoritas responden menilai sistem ini lebih baik dibanding PPDB sebelumnya (88%) dan sesuai dengan harapan (90%). Kepuasan terhadap pelaksanaan SPMB juga tercatat pada kategori “baik” (skor rata-rata 3,26 dari 4,00), terutama dalam aspek tidak adanya biaya tambahan, kejelasan proses seleksi, serta transparansi hasil.
Selain itu, SPMB dinilai memberikan manfaat besar dalam membuka akses pendidikan yang lebih merata, memberikan peluang bagi murid berprestasi, mendukung murid dari keluarga tidak mampu maupun penyandang disabilitas.
Meskipun terdapat catatan perbaikan terkait sosialisasi dan kendala teknis dalam pelaksanaan, publik menaruh harapan agar ke depan SPMB semakin mudah diakses, lebih transparan, dan mampu memperkuat keadilan dalam layanan pendidikan.
SPMB menjadi langkah strategis pemerintah untuk mewujudkan pemerataan pendidikan berkualitas, inklusif, dan berkeadilan sebagai generasi penerus bangsa.
SPMB 2025 dinilai lebih transparan, adil, dan inklusif dengan kepuasan tinggi serta harapan peningkatan sosialisasi dan teknis.

Nikel dalam Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik
Posisi strategis Indonesia sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia dan pemain kunci dalam rantai pasok global kendaraan listrik.

Menjaga Kesehatan Mental dengan Travelling
Travelling kini bukan sekadar aktivitas hiburan, melainkan juga salah satu cara yang paling efektif untuk menjaga kesehatan mental. Hasil riset terbaru menunjukkan bahwa seluruh responden (10 dari 10 orang) pernah melakukan perjalanan khusus untuk meredakan stres. Aktivitas bepergian, baik jarak dekat maupun jauh, dianggap mampu memberikan ruang jeda dari rutinitas harian sekaligus menghadirkan pengalaman baru yang menyegarkan pikiran. Temuan ini menegaskan bahwa travelling telah menjadi bagian penting dari strategi self-care masyarakat modern dalam menjaga keseimbangan hidup.
Menariknya, dalam mempersiapkan perjalanan, mayoritas responden mengaku sangat terbantu oleh keberadaan Online Travel Agent (OTA). Platform OTA tidak hanya memudahkan dalam mencari informasi dan memesan tiket atau akomodasi, tetapi juga membantu mengurangi kerumitan yang sering kali menjadi sumber stres tersendiri. Beberapa brand OTA bahkan disebutkan secara langsung oleh responden, menandakan tingkat awareness yang tinggi terhadap layanan digital ini. Dengan kata lain, travelling dan teknologi kini hadir sebagai pasangan erat yang memperkuat pengalaman berwisata sekaligus mendukung kesehatan mental masyarakat.
Travelling jadi cara penting untuk jaga kesehatan mental, Online Travel Agent (OTA) membantu perjalanan menjadi lebih mudah.

Katadata ESG Index 2025
Katadata ESG Index (KESGI) merupakan penilaian independen dari Katadata Insight Center untuk mengukur kinerja keberlanjutan perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), serta beberapa BUMN yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Tahun ini, KESGI memasuki penyelenggaraan tahun keempat.
Penilaian dilakukan pada tiga aspek utama:
- Lingkungan (Environmental): mencakup pelaporan biaya lingkungan hidup, penggunaan material ramah lingkungan, efisiensi energi, perlindungan keanekaragaman hayati, pengelolaan emisi, limbah, efluen, serta pengaduan dan pengelolaan air.
- Sosial (Social): menilai praktik ketenagakerjaan, keterlibatan masyarakat, serta pembiayaan berkelanjutan di sektor keuangan. Mulai tahun ini, indikator kesetaraan gender juga ditambahkan sebagai wujud komitmen pada inklusivitas dan keadilan sosial.
- Tata Kelola (Governance): meliputi keberagaman dewan direksi dan sertifikasi terkait tata kelola perusahaan, serta penguatan aspek kesetaraan gender.
Dasar penilaian KESGI 2025 adalah ketersediaan data dari Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) 2024 atau Laporan Tahunan (Annual Report) 2024 yang dapat diakses publik melalui situs resmi perusahaan per Juni 2025. Katadata melakukan penilaian pada delapan sektor industri, yaitu Keuangan/Perbankan (Finance), Pertambangan (Mining), Perkebunan (Plantation), Makanan dan Minuman (Food and Beverage), Transportasi & Logistik (Transportation and Logistic), Bahan Kimia (Chemicals), Energi (Energy), dan Perhotelan (Hospitality).
Laporan keberlanjutan yang disiapkan perusahaan mengacu pada Global Reporting Initiative (GRI), serta mengikuti regulasi POJK No. 51/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan dan SEOJK No. 16/2021 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Melalui indeks ini, Katadata memetakan kinerja keberlanjutan perusahaan berdasarkan sektor industri dan aspek ESG (Environmental, Social, Governance).
Katadata ESG Index (KESGI) menilai secara independen kinerja keberlanjutan perusahaan publik dan BUMN di Indonesia berdasarkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Dampak Perhutanan Sosial 2025
Perhutanan sosial tidak hanya berbicara tentang kelestarian hutan, tetapi juga bagaimana masyarakat di sekitarnya mampu meningkatkan taraf hidup mereka melalui pengelolaan yang berkelanjutan. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, program ini hadir sebagai sarana untuk memperkuat kemandirian, membuka peluang usaha baru, sekaligus menjaga keseimbangan ekologi.
Survei ini dilakukan menggunakan metode Telesurvey pada Maret – Juli 2025, melibatkan kelas KUPS perak, emas, dan platinum, dengan total 193 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perhutanan Sosial memberikan dampak ekonomi signifikan melalui peningkatan pendapatan, aset, dan status ekonomi anggota. Perbaikan ekonomi ini secara langsung mendorong komitmen pada pendidikan tinggi untuk anak, sekaligus meningkatkan ketahanan pangan. Program perhutanan sosial juga memberikan dampak positif pada pemulihan ekosistem hutan, penurunan aktivitas ilegal, serta penguatan harmoni sosial di masyarakat sekitar hutan.
Meski masih ada tantangan dalam akses pasar dan infrastruktur, perhutanan sosial jelas menjadi motor penggerak ekonomi hijau yang memberi manfaat nyata bagi desa sekaligus menjaga kelestarian hutan.
Hasil riset ini tersedia dalam bentuk mini report yang dapat diunduh secara gratis, serta full report dan file Excel berisi tabulasi data yang dapat diakses dalam satu paket berbayar.
Perhutanan Sosial memberikan dampak ekonomi signifikan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian hutan.